PAPAN KAYU PLASTIK KOMPOSIT
Kebutuhan manusia akan kayu sebagai bahan bangunan baik untuk keperluan konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan kayu untuk industri perkayuan di Indonesia diperkirakan sebesar 70 juta m3 per tahun. Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya daya dukung hutan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan kayu. Keadaan ini diperparah oleh adanya pengrusakan hutan alam menjadi lahan pertanian, perladangan berpindah, kebakaran hutan, praktek pemanenan yang tidak efisen dan pengembangan infrastruktur yang diikuti oleh perambahan hutan. Kondisi ini menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana dan pengembangan produk-produk inovatif sebagai bahan bangunan pengganti kayu.
Perkembangan teknologi, khususnya di bidang papan komposit, telah menghasilkan produk komposit yang merupakan gabungan antara serbuk kayu dengan plastik daur ulang. Dengan teknologi ini dimungkinkan pemanfaatan serbuk kayu dan plastik daur ulang secara maksimal, dengan demikian akan menekan jumlah limbah yang dihasilkan.
Penggunaan WPC saat ini tidak hanya berkembang untuk produk indoor seperti lantai dan dinding rumah bagian dalam, perabot rumah tangga dan lain-lainnya, tetapi juga berkembang untuk digunakan pada area outdoor seperti dek kapal, lambung kapal, dan atap rumah.
Bahan baku WPC sudah terbukti tahan akan kondisi cuaca ekstrim, tidak menyebarkan api, bisa didaur ulang dan, yang paling utama, amat sangat ramah terhadap lingkungan, mulai dari zat materi yang dikandungnya sampai ke proses produksinya
Komentar
Posting Komentar